Senin 10 Maret 2025 atau bertepatan dengan 10 Ramadhan 1446 H, Divisi Sosial IKADU Mesir mengadakan agenda Salat Tarawih keliling bersama anggota IKADU Mesir di Masjid Madrasah Sultan Hasan yang terletak di daerah El-Khalifa, Kairo. Acara ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar anggota IKADU sekaligus menapaktilasi sejarah dan kebudayaan Islam di kota seribu menara ini.
Acara dimulai sekitar pukul 18.30 WLK sesaat setelah berbuka puasa. Sebanyak 56 peserta berkumpul di depan rumah PPDU untuk kemudian berangkat bersama menuju lokasi menggunakan microbus. Setelah perjalanan sekitar 30 menit, rombongan sampai di lokasi dan langsung melaksanakan sholat isya dan tarawih berjamaah.
Memasuki kompleks masjid, setiap mata akan dimanjakan dengan arsitektur yang megah serta ornamen-ornamen anggun dari zaman Dinasti Mamluk yang menghiasi setiap sudut dan dinding masjid—sebuah saksi bisu peradaban Islam yang bergengsi. Masjid Madrasah Sultan Hasan sendiri dibangun antara tahun 1356-1363 M atas perintah Sultan Hasan bin Nashir Muhammad, penguasa kesembilan Dinasti Mamluk Bahri. Masjid ini dikenal karena kemegahannya yang tiada banding di dunia Islam abad pertengahan kala itu, baik dari segi ukuran, kerumitan arsitektur, bahkan anggaran yang dihabiskannya.
Sesuai namanya, masjid ini bukan hanya berfungsi sebagai tempat salat, namun juga mencangkup madrasah yang tergabung dalam bangunan masjid. Di tengah-tengah masjid terdapat shohn (halaman tengah) terbuka yang diapit dengan empat iwan (serambi besar). Masing-masing iwan dahulu digunakan sebagai tempat pengajaran empat mazhab fikih. Iwan paling besar adalah iwan qiblat yang dijadikan area sholat imam dan jamaah laki-laki. adapaun 3 iwan lainnya digunakan sebagai area sholat bagi jamaah perempuan.
Salat berjamaah berlangsung khidmat, gema bacaan Quran imam yang merdu menghanyutkan jamaah dalam penghambaan pada Sang Pencipta. Gemuruh takbir memenuhi langit-langit masjid yang tinggi dengan akustiknya yang memukau, dibawah cahaya temaram pelita-pelita tua menyerupai gemintang yang menjuntai rendah.
Usai salat Tarawih, para peserta berkumpul di pelataran masjid untuk menyimak pemaparan sejarah oleh Ustadz Muhammad Naufal dan Ustadz Sayyaf yang keduanya merupakan mahasiswa Prodi Sejarah Universitas Al-Azhar. Materi yang disampaikan tidak hanya mencakup sejarah masjid dan madrasah, tetapi juga filosofi di balik ragam ornamen dan ukirannya, peran masjid dalam dinamika Daulah Islamiah, polemik yang pernah melingkupinya, serta pelajaran berharga yang dapat dipetik dari setiap peristiwa tersebut.
Tarawih Keliling tahun ini menarik perhatian banyak anggota IKADU, sehingga acara kembali diadakan pada Kamis, 20 Maret 2025 dengan lokasi yang berbeda, yaitu di masjid El-Mosheer Tanthawy. Malam itu, salat Tarawih diimami oleh Mustafa Atef, qari’ sekaligus pelantun lagu “Qamarun” dan banyak nasyid lainnya. Usai salat, para anggota IKADU menikmati arsitektur dan ornamen modern yang menghiasi seluruh bagian masjid.
Tentunya, kegiatan Tarawih Keliling ini bukan semata-mata sebagai penguat ruhaniah, tetapi juga sebagai upaya menyegarkan kesadaran kolektif atas warisan sejarah Islam yang begitu kaya dan agung.
← Kembali© 2025 IKADU MESIR. All Rights Reserved.